Wakil Bupati Sleman Sri Muslimatun menyarankan penduduk bijak menanggapi tiap-tiap info yang tersebar di sosial media. Walau info itu dalam ruangan cakupan desa sekalinya.
Hal tersebut dikatakan Muslimatun di celah pencanangan skema Keterbukaan Info Desa, Dinas Komunikasi serta Informatika Sleman di Rumah Makan Pringsewu Jumat (7/12).
Muslimatun begitu apresiatif atas kapasitas Diskominfo yang sudah memberi akses info pada penduduk desa dengan terbuka.
“Karena info desa terbuka jadi tidak ada wasangka. Semua transparan,” katanya.
Disebutkan, skema Keterbukaan Info Desa dapat dibuka oleh siapa juga. “Ini mengagumkan. Gratis. Desa manakah juga yang ingin membuay web dibiayai pemerintah,” sambungnya.
Walau semua info dapat dibuka melalui web desa, Muslimatun mengutamakan terdapatnya beberapa hal spesial yang memang tidak bisa didapati penduduk. “Ini namanya rahasia jabatan. Walau semua serba terbuka, masih ada rahasia jabatan yang saat itu semua pegawai disumpah akan mengawasi rahasia itu,” katanya.
Baca Juga: siapa pendiri google
Hal tersebut sekaligus juga jadi rambu buat penduduk supaya tidak asal bicara di alat publik. Serta saat ada berita hoax mereka memahami jika itu tidak benar.
Kabid Info serta Komunikasi Publik Noor Hidayati Zakiyah Pramulani memberikan, pencanangan siatem Keterbukaan Info Desa tempo hari adalah titik awal buat 86 desa di Sleman. Untuk mengaplikasikan keterbukaan info publik. Dengan setahap.
Baca Juga: peribahasa indonesia
“Sementara ini ada 5 desa yang membuat petinggi pengelolan info serta dokumentasi di tingkat desa,” papar Ida, sapaan akrabnya.
Ke lima desa itu ada di Kecamatan Sleman. Yaitu Pendowoharjo, Caturharjo, Tridadi, Triharjo, serta Trimulyo.
Artikel Terkait: kamus bahasa jawa
Tahun kedepan Diskominfo akan menggandeng, Komisi Info Daerah DIJ untuk pendampingan, monitoring, serta pelajari. Supaya tiap-tiap desa lebih terpacu untuk mengaplikasikan Undang-Undang Keterbukaan Info. Dan aktif isi content web dengan bertahap.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar