Rabu, 13 Maret 2019

Inilah Alasan Perlu Ubah Paradigma Standarisasi Pendidikan

Pendidikan Indonesia dipandang masih tetap berpedoman memahami standarisasi. Sesaat, skema ini bukan untuk menjawab keperluan revolusi industri 4.0 yang berlangsung sekarang ini.

Pendiri Pergerakan Sekolah Menyenangkan (GSM), Muhammad Nur Rizal menjelaskan, di masa saat ini, telah waktunya paradigma pendidikan nasional bertransformasi.

Perihal ini tentu saja dikerjakan dengan merubah paradigma standarisasi pendidikan di Indonesia, dimana yang punya potensi mereduksi segi kemanusiaan.

Baca Juga: Regulasi

Diluar itu, pendidikan di Indonesia rata-rata pun masih tetap mengaplikasikan langkah yang monoton serta repetitif. Perihal ini, terkadang kurang memberi ruangan eksplorasi serta kurang mengerti keberagaman yang diaplikasikan di sekolah.

Artikel Terkait: Konsolidasi

"Ini ikut berefek pada timbulnya beberapa masalah sosial di level sekolah," kata Rizal.

Langkah yang bisa diaplikasikan untuk menjawab keperluan pendidikan sekarang ini, kata Rizal, dengan pendidikan berbasiskan literasi manusia. Yang manakah mengaplikasikan ide sekolah menyenangkan, tidak dengan berpedoman memahami standarisasi.

"Yang notabene fokus pada peningkatan manusia dengan holistik, tidak hanya terbatas pada kualitas akademik," lebih Rizal.

Dia menuturkan, ide sekolah menyenangkan ini pula menguatkan empat prinsip yang diperlukan Indonesia. Prinsip itu yakni bisa meneguhkan jati diri bangsa di dalam pertarungan global.

Bahkan juga, pun membuat kemerdekaan berfikir, kemanusiaan, kebudayaan serta berkebangsaan. "Sebab pendidikan tidak dapat terlepas dari kerangka sosiologi, antropologi, serta kesejarahannya," tutur Rizal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar