Calon wakil presiden nomer urut 02 Sandiaga Uno menyebutkan perkembangan ekonomi Indonesia statis di rata-rata 5%. Bila dipilih, dia janji akan menaikkan perkembangan ekonomi ke level 6,5%.
Sebetulnya telah baik kah perkembangan ekonomi di pemerintahan Jokowi?
Ekonom CSIS, Fajar B Hirawan menerangkan perkembangan ekonomi selama 2015-2018 malah begitu baik. Sesudah alami trend penurunan dari 6,44% pada 2010 ke level 4,88%.
"Pada 2015 perkembangan ekonomi di masa Pak Jokowi sukses rebound atau kembali bertambah dengan setahap sampai 5,17% tahun 2018," kata Fajar waktu dihubungi detikFinance, Jumat (12/4/2019).
Ia menerangkan, perolehan ini begitu positif di dalam ekonomi global yang melambat dari 5,4% pada 2010 jadi 3,7% pada 2018. Lalu hal-hal lain yang butuh digarisbawahi ialah terkendalinya inflasi dalam 4-5 tahun paling akhir, yakni di rata-rata 3%.
Baca Juga: pengertian Inflasi
"Kenapa penting mengawasi kestabilan inflasi serta berefek pada perkembangan ekonomi? Sebab sumbangan mengkonsumsi rumah tangga pada PDB tetap ada diatas 50% dengan perkembangan yang tetap di rata-rata 5% dalam beberapa waktu paling akhir.
Artikel Terkait: investasi reksadana
Itu utamanya mengawasi kestabilan inflasi supaya tidak mengganggu daya beli penduduk atau mengkonsumsi rumah tangga," papar Fajar.
Lantas, ia memberikan, yang sangat penting ialah perkembangan ekonomi Indonesia selama 2015-2018 tumbuh positif serta dapat kurangi penyakit sosial, seperti kemiskinan, ketimpangan, serta pengangguran.
Contohnya angka kemiskinan dapat menyusut dari 10,96% (2014) jadi 9,66% (2018), ketimpangan ekonomi yang disaksikan dari rasio Gini menyusut dari 0,414 (2014) jadi 0,384 (2018), serta pengangguran turun dari 5,94% (2014) jadi 5,34% (2018).
"Perkembangan berkualitas yang condong inklusif itu yang penting, bukan hanya perkembangan yang tinggi tetapi diimbangi ketimpangan penghasilan yang semakin besar," jelas ia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar