Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengakui kaget di harga ticket maskapai penerbangan nasional alami kenaikan berarti.
Hal itu dikatakan Jokowi sesudah memperoleh aduan dari Ketua Perhimpunan Hotel serta Restoran Indonesia (PHRI) Hariyadi Sukamdani berkaitan mahalnya harga ticket pesawat dalam acara Gala Dinner 50 Tahun PHRI di Hotel Sahid, Jakarta, Senin (11/2/2019).
"Terkait di harga ticket pesawat, saya selalu jelas kaget," tutur Jokowi.
Mahalnya harga ticket maskapai nasional, seperti Garuda Indonesia sebab harga avtur yang di jual Pertamina tambah mahal dari harga internasional.
Baca juga: peran indonesia dalam organisasi internasional
Lihat keadaan itu, Jokowi akan menyebut Direktur Penting Pertamina Nicke Widyawati untuk minta kejelasan berkaitan harga avtur, di mana sekarang ini berlangsung aksi monopoli.
Artikel Terkait: pengertian administrasi perkantoran
"Sebab monopoli, harga jadi tidak bersaing, banding harga avtur disana dengan yang di dekat-dekat lainnya, terpaut kira-kira 30-an %," tutur Jokowi.
Beda harga avtur di negeri serta internasional yang jauh terpaut, kata Jokowi, mesti dibenahi supaya terbentuk daya saing yang sehat serta pada akhirnya harga ticket maskapai jadi bersaing.
"Jika ini terus-teruskan (dilewatkan mahal), ya kelak pengaruhnya ke harga ticket pesawat, sebab harga avtur itu tersangkut 40 % dari biaya yang berada di ticket pesawat," tutur Jokowi.
Dalam peluang itu, Jokowi pun mengemukakan bila nanti Pertamina tidak dapat sesuaikan harga avtur di negeri seperti harga internasional, maka dikasihkan izin perusahaan lainnya agar bisa jual avtur di Indonesia.
"Banyak jika yang ingin (perusahaan jual avtur), nganterilah, saya yakinkan ngantri," kata Jokowi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar