Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin menjelaskan jika BPIH Indonesia ialah yang sangat murah diantara beberapa negara ASEAN yang mengirim jemaah haji ke Arab Saudi.
Menurut Menag, dalam kurun waktu empat tahun paling akhir, rata-rata cost haji Brunei Darussalam sekitar diatas 8.000 US dollar (USD). Persisnya, $8.738 (2015), $8.788 (2016), $8.422 (2017), serta $8.980 (2018). Untuk Singapura, rata-rata diatas 5.000 US dollar, yakni: $5.176 (2015), $5.354 (2016), $4.436 (2017), serta $5.323 (2018). Sesaat Malaysia, rata-rata cost haji sebesar $2.750 (2015), $2.568 (2016), $2.254 (2017), serta $2.557 (2018).
Baca Juga: bendera Negara ASEAN
Beberapa puluh Jemaah Umroh Terlantar di Arab Saudi, 2 Masyarakat Kota Mojokerto
Rabat Tur Sangkal Informasi Jemaah Umroh Terlantar di Arab Saudi
KJRI Jeddah Pamerankan Produk Indonesia untuk Haji serta Umrah
Dalam USD, rata-rata BPIH Indonesia pada 2015 sebesar $2.717. Sesaat tiga tahun selanjutnya ialah $2.585 di 2016, $2.606 di 2017, serta $2.632 di 2018.
Artikel Terkait: teori Perdagangan internasional
Selintas, BPIH Indonesia tambah tinggi dari Malaysia. Akan tetapi sebetulnya tambah murah. Karena dari cost yang dibayarkan jemaah, ada $400 atau sama dengan SAR1.500 yang dikembalikan kembali pada tiap-tiap jemaah haji menjadi cost hidup (living biaya) di Tanah Suci.
“Saat pelunasan, jemaah membayar BPIH yang di dalamnya termasuk juga elemen cost hidup (living biaya). Elemen cost itu berbentuk dana titipan saja. Waktu di asrama haji embarkasi, semasing jemaah yang akan pergi akan terima kembali dana living biaya itu sebesar 400 USD atau sama dengan SAR1.500,” tutur Menag, lewat situs sah Kemenag RI.
“Jadi sebetulnya sebenarnya jemaah haji tahun 2019 ini rata-rata cuma membayar $2,081,” tutur Menag.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar