Minggu, 11 Agustus 2019

Alasan Petani Bikin Sumur untuk Pengairan Sawah

Sejumlah petani di Desa Brangsong, Kecamatan Brangsong, terpaksa membuat sumur untuk mengairi sawahnya. Hal itu karena saluran irigasi yang kerap digunakan petani untuk mengairi sawah mengering karena kemarau. Jika tidak diberi air, tanaman yang sudah mereka tanam terancam gagal panen.
Baca Juga: pompa air shimizu
Sumur yang dibuat di tengah sawah itu untuk mencukupi kebutuhan air yang digunakan menyirami tanaman. Sumur dibuat dengan kedalaman 1,5 meter dan membantu petani mendapatkan pasokan air. Kurangnya curah di desa tersebut, menyebabkan tanah mulai retak. Saluran irigasi di sana juga sudah mengering kurang lebih dua bulan.
Salah satu petani, Umi Salamah mengatakan, dia terpaksa membuat sumur untuk memenuhi kebutuhan air sawahnya. Mencukupi kebutuhan air, dia harus menggunakan mesin pompa mengambil air dari sungai besar yang berjarak sekitar 300 meter.
‘’Di Desa Brangsong setidaknya ada 30 hektarearea sawah yang mengalami kekeringan dan terancam gagal panen. Kondisi tanah di areal persawahan mulai retak-retak karena tidak lagi mendapatkan pasokan air,’’ tutur dia, Selasa (16/7).
Petani lainnya, Dimyati, mengaku, kondisi kekeringan lahan pertanian di Desa Brangsong sudah terjadi hampir dua bulan. Pasokan air dari saluran irigasi tidak mampu mengairi sawah yang berada di tengah.
‘’Kami terpaksa menyewa mesin pompa agar bisa mendapatkan air. Jika tidak disedot menggunakan pompa, air tidak bisa untuk mengairi sawah. Ongkos sewa pompa Rp 300 ribu/hari,’’ kata dia.
Pilihan Redaksi: closet duduk
Petani khawatir jika kondisi ini tidak segera ditangani, 30 hektare tanaman padi tidak bisa panen dan mengering. Petani terancam gagal panen dan mengalami kerugian mencapai belasan juta rupiah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar