Mungkin saja ini ialah deskripsi praktek-praktek Demokrasi atau awal timbulnya demokrasi dari dunia barat yang awal mulanya di bawa serta oleh pemberontakan Perancis, yang saat itu masih tetap memanfaatkan teknik pemerintahan Eropah yaitu Otokrasi : kekuasaan pemerintah ialah di pada suatu orang sahaja, yakni dalam tangan Raja. rakyat mesti menurut sahaja.
Baca Juga: fungsi bahasa indonesia
Raja mengakui dianya sendiri jadi wakil Allah dalam dunia ini. Akan tetapi lamban timbulah satu group baru, yang pingin mendapat kekuasaan pemerintah. group baru atau kelas baru ini ialah kelasnya golongan Burjuis, merekah miliki perusahaan, perniagaan dan sebagainya.
Mereka sendirilah yang tahu manakah Undang-undang, manakah aturan-aturan, manakah cara-pemerintahan yang baik buat kebutuhan merekah. bukan buat raja. " Wenlu " , kata golongan burjuis, " kekuasaan itu mesti direbut! " akan tetapi buat merampas, orang mesti punyai kemampuan! Walaupun sebenarnya golongan burjuis belumlah punyai kemampuan itu! . " nah " , kata golongan burjuis lagi, " kita pakai kemampuan rakyat-jelata! " serta demikian rakyat jelata itu oleh golongan burjuis terus dibawa berjalan, diabui matanya, kalau gerakan itu yaitu buat menghadirkan " kemerdekaan, gerakan serta persaudaraan " ialah semboyannya gerakan burjuis memkai tenaga rakyat.
Baca Juga: algoritma adalah
Rakyat menurut-ya, rakyat bekelahi mati-matian! pemicunya yaitu nasibnya rakyat dibawah pemerintahan otokrasi itu nasib yang sengsara sekali, serta kalau rakyat itu masih tetap kurang sadar yang dia cuma jadi perkakas burjunis sahaja.
Artikel Terkait: populasi adalah
Janganlah buatlah demokrasi cuma buat kebutuhan saja, akan tetapi jadi amanah buat dapat manjaga serta mengayomi rakyat. Buatlah universitas itu serius bagus dimana penduduk universitas serta banyak pengurusnya bisa berikan beberapa warna di universitas itu. Bagaimana juga universitas ialah tempat untuk golongan intelektual serta sesuai tri darma perguruan tinggi. Janganlah dibiarkan inspirasi mahasiswa terbuang percuma ataukah tidak didengar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar