Hari Bahasa Arab Sedunia yang jatuh pada 18 Desember sepi kabar berita di Indonesia. Tampak cuma belasan alat arus penting yang memberitahukan hari besar yang diputuskan PBB itu. Oleh beberapa komune praktisi bahasa Arab, hari besar itu disemarakkan dengan pawai, seperti di Makassar.
Baca Juga: macam macam sumber hukum
Penelusuran memakai Google.co.id dengan keyword 'hari bahasa arab sedunia', kelompok ‘semua’ pada Kamis (20/12), cuma membuahkan 818 ribu content. Sesaat, penelusuran dalam kelompok ‘berita’ tambah lebih dikit. Cuma 12 ribu content. Dari jumlahnya itu, cuma belasan sampai beberapa puluh content yang terkait dengan keyword serta dikabarkan pada Desember.
Baca Juga: pancasila sebagai ideologi
Bahasa asli Timur Tengah ini masuk ke Nusantara bertepatan dengan dakwah Islam pada era ke-7 s/d era ke-8 Masehi. Saat itu penduduk Arab yang bertandang ke nusantara datang dari Haramayn (Makkah serta Madinah), Persia, serta anak benua India (Azyumardi Azra: 2004).
Artikel Terkait: pengertian ideologi
Dampak Persia tampak lebih menguasai. Buktinya ialah penyebutan kata berakhiran ta’ marbuthah jadi ‘t’, bukan ‘h’ yang biasa dilafazkan orang Arab. (Republika, 25 November).
Orang Indonesia lebih akrab dengan kata-kata shalat serta zakat, yang oleh penduduk arab dilafazkan shalah serta zakah. Azan oleh beberapa orang Sumatra dibahasakan dengan bang. Kata itu ialah murni bahasa Persia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar